Liburan ke Pulau Harapan Non Travel - Biaya Hemat Lho

Akhirnya, rencana wisata ke Pulau Harapan non travel pun dapat terwujud juga dengan menyenangkan.Hari sabtu 15 November saya dan 8 orang teman saya memulai pagi itu dengan semangat persis pukul 05.30 pagi kami berangkat dari Grogol menuju dermaga Muara Angke karena dari sanalah kapal menuju Pulau Harapan merapat.

Setelah lumayan berdesakan dikarenakan banyak yang ingin berakhir pekan ke Kepulauan Seribu terutama Pulau Harapan akhirnya kapal yang kami tumpangi berangkat pukul 07.15, lumayan dapat tempat yang cozy di kapal walaupun gak sebagus kapal cepat yang penting bisa tidur di tempat yang bersih. Ternyata banyak juga wisatawan luar negeri yang memang penasaran dengan keindahan di Kepulauan Seribu terlebih Pulau Harapan. Banyak yang bepergian dengan jasa travel dan ada juga yang  Non Travel dengan alasan biaya sedikit lebih murah, namun memang nampaknya agak repot tak seperti kami yang memilih rekomendasi agen travel pulau seribu khususnya ke Pulau Harapan.

Terombang-ambing dilautan dan lumayan membuat perut mual sementara teman saya terus bertanya "kapan sampe nih???", lucu juga ngeliatnya. Hampir empat jam perjalanan dan melewati banyak gugusan Kepulauan Seribu yang indah kami pun tiba di dermaga Pulau Harapan, disambut dengan panas terik yang menyengat di tengah siang hari dan banyak juga guide yang menawarkan jasa travel namun lagi-lagi saya dan teman-teman menolak diakrenakan sudah menggunakan travel rekomendasi teman saya yang memang pelayanannya oke dimulai dari sarapan / snack dikapal sudah disediakan sehingga kami nggak perlu repot membawa banyak barang seperti mereka yang lebih memilih dengan Non Travel.

Memandang disekitar dermaga ternyata Pulau Harapan memang tidak memiliki pantai berpasir seperti waktu saya pergi ke Pulau Tidung dan Pulau Pramuka. Tak disangka saya bertemu dengan 2 orang teman kantor dan mereka ingin bergabung bersama saya dan delapan orang teman saya ,jadi kami ber sepuluh dan langsung menuju penginapan, banyak rombongan yang Non Travel menyusuri perkampungan di Pulau Harapan namun sayang tidak menemukan penginapan yang cocok dan cenderung sudah ada yang sewa duluan, "maklum Pulau Harapan kecil mas, jadi kalau mau nginep di booking aja dulu", kata seorang ibu di warung tempat kami singgah menghilangkan rasa panas dan dahaga sebelum menuju penginapan

Ditengah dahaga yang luarbiasa, seorang bapak bertubuh hitam menghampiri kami, Pak Amir dan Mas Adit namanya. Dia mengantarkan kamike lokasi ada di Pulau Kelapa Dua, agak nyebrang sebentar dari dermaga Pulau Harapan. Kami pun menerima layanan dari Pak Amir dan menuju ke rumahnya dengan kapal miliknya. Setiba dipenginapan kami yang dekat dengan Pak Amir dan Istrinya yang memang sangat ramah dan tidak menginginkan kami ikut tanpa jasa travel yang memang hemat diawal namun biaya akan jauh lebih mahal dan kesulitan untuk tempat menginap.

Rumah dengan fasilitas 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur dan televisi berhasil saya dapat dengan harga terbaik, rumahnya Pak Amir rumah panggung lho, khas dari suku bugis. Dirasa cukup akrab kami pun langsung dibuatkan makan siang oleh keluarga Pak Amir yang sangat terasa seperti keluarga sendiri. Sementara menunggu masakan matang, saya dan teman-teman beristirahat sambil sholat sementara rencana berkeliling pulau kami tunda dimulai dari sore jam 4 dan besok pagi jam 8 dengan kapal yang sudah disediakan berkat layanan travel kami beda lho dengan yang non travel terlihat seperti orang bingung tanpa arahan, kasihan mereka.

Liburan di Pulau Harapan sungguh sangat menyenangkan, suasana adat di Pulau Harapan ini sangat kental dengan budaya suku Bugis. Setelah beristirahat siang, sore harinya kami berencana makan di dekat dermaga Pulau Harapan, mau cari suasana baru dan jarang dilakukan makan di pinggir laut. Selesai makan sore kami langsung berangkat ke pulau Bulat untuk menikmati pasir pantai dan sunset yang sangat indah, namun sayang seribu sayang semua fotonya terhapus dikarenakan salah tekan tombol kamera jadi kehapus semua (sayanggggggg bangeddd !!!). Keceriaan banyak tercipta mulai dari yang pakai travel maupun yang non travel tetap sama-sama bisa melihat sunset yang indah di Pulau Bulat.

Hari mulai senja, kami pun harus kembali ke penginapan. Kegiatan malam hari saya isi dengan memancing dilaut bersama 2 teman saya dan Pak Amir sementara yang lainnya berisitirahat karena kelelahan. Mancing di Pulau Kelapa Dua sangat menyenangkan bagi saya (maklun saya dapet ikan banyak) namun agak sedikit kurang bahagia bagi 2 teman saya (gak sabaran gak dapet-dapet ikannya) hehehehe, ini enaknya ke Pulau pake Travel dengan Non Travel, bisa mancing suka-suka. Jam menunjukkan pukul 22.30 WIB, itu artinya kami harus tidur karena besok harus bangun pagi agar tidak kesiangan dan bisa menikmati keindahan pulau sebelum Kapal Pulang tiba pukul 12.00 siang, yah padahal sedang asyik-asyiknya mancing sambil berbagi kisah dengan pak Amir yang menceritakan kisah mudanya, anak dan adat perkawinan suku Bugis.

Pagi tiba, bangun jam 05.30 pagi diselingi sholat subuh dan sarapan yang sudah disiapkan. Sedikit olahraga dan cengkrama pagi hari biar gak kaget kena air laut. Tujuan pagi ini tepat pukul 07.00 yaitu snorkling dan jalan-jalan ke pulau Gosong yang emang bikin penasaran karena jadi lokasi iklan Pocari Sweat, lautnya biru dan pasirnya putih bangettt dan ternyata itu semua benar, sempat bersyukur pada Allah SWT yang telah mengizinkan kami dengan selamat dan tenang dibandingkan dengan Non Travel ke tempat ini dan melihat keindahan yang sangat-sangat luar biasa di Pulau Gosong.

Setelah lama bersnorkling dan kulit pun juga sudah mulai gosong, kami pun harus beranjak kembali ke penginapan dikarenakan hari semakin siang dan takut nanti telat masuk Kapal pulang ke Muara Angke. tepat pukul 10.30 pagi kami tiba di penginapan, bersiap mandi dan berkemas untuk pulang. Pamit dengan keluarga pak Amir yang sudah dengan sangat ramah menyambut kami seperti keluarga sendiri, menyiapkan makanan yang lezat termasuk ikan baronang (makanan sebelum pulang) dan turut membuat sukses rencana liburan kalau yang Non Travel sulit mendapatkan pelayanan seperti ini di Pulau Harapan yang memang pulaunya kecil. Jam 12.30 kami beranjak pulang menuju kapal ke Muara Angke yang Alhamdulillah semuanya selamat namun tidak dengan foto-foto kami (sambil nangis).

Rincian biaya ke Pulau Harapan Non Travel :

• Ongkos kapal Pulang-Pergi                             : 90.000
• Penginapan (2 hari 1 malam + makan 3 kali) : 900.000
• Sewa Kapal dan Snorkeling                            : 50.000

Total Biaya per orang : Rp 1.040.000

*Biaya Non Travel ke Pulau Harapan memang lebih mahal dibandingkan dengan Pulau Tidung dan Pulau Pramuka, so rekomendasi yang aman dan tenang ada baiknya menggunakan jasa travel resmi.

Untuk kamu yang agak sedikit ragu untuk bepergian tanpa didampingi, bisa menggunakan jasa Travel Ke Pulau Harapan rekomendasi yang juga kawan saya pernah pakai jasanya, selain harganya murah layanannya juga memuaskan gak ada tipu-tipu dan embel-embel biaya lainnya, kalian bisa mencoba kunjungi website resmi Travel Ke Pulau Harapan di www.ngelandtour.com. Sekian teman-teman semoga artikel ini bermanfaat sebagai informasi liburan menuju ke Pulau Harapan.

Thanks To : Allah S.W.T, Ngelandtour.com, Tour Guide (Mas Adit), Pak Amir, Teman-teman.